Melalui kitab suci Al-Qur’an, ALLAAH SWT. memerintahkan
kita untuk percaya tidak hanya kepada Nabi Muhammad
SAW., namun juga para nabi yang diutus ALLAAH
sebelum Nabi Muhammad SAW.
Diantara nabi-nabi yang diutus
sebelum Muhammad SAW, Al-Qur’an telah
menegaskan betapa pentingnya kenabian Isa
AS. (Yesus) bagi umat muslim.
Tak diragukan lagi bahwa Yesus
telah diutus ALLAAH dengan membawa
misi luhur bagi Bani Israel khususnya, dan juga mengemban misi universal
tentunya. Dalam Al-Qur’an Surah Al-Anbiya’ ayah 107 disebutkan bahwa Muhammad
adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam/ kemanusiaan (Rahmatan Lil ‘Aalamiin).
Berikut terjemahan ayah tersebut:
Berikut terjemahan ayah tersebut:
"Dan Tiadalah Kami mengutus
kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."
Dalam surah yang sama di ayah
91, Yesus/ Isa disebut sebagai tanda bagi kemanusiaan/ seluruh alam (Aayatal
Lil ‘Aalamiin).
Berikut terjemahan ayah tersebut:
Berikut terjemahan ayah tersebut:
"Dan (ingatlah kisah) Maryam
yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh
dari Kami dan Kami jadikan Dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar
bagi semesta alam."
Pembaca akan menemukan bahwa
meski ada banyak nabi yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an, istilah ‘aalamiin (alam semesta atau kemanusiaan)
hanya diperuntukkan bagi Yesus dan Muhammad.
Sebagai pelengkap misinya bagi Bani Israel, Yesus telah diberi tugas untuk
menyebarluaskan kepada dunia tentang diutusnya nabi terakhir dan terbesar di antara
seluruh nabi yakni Muhammad SAW.
Secara terpisah hanya Yesus dan
Muhammad yang mempunyai jumlah
“pengikut” yang paling banyak sampai sekarang. Lebih dari setengah penduduk
bumi terdiri dari umat Kristen, Nasrani, yang merupakan “pengikut” Yesus dan
umat Islam yang mempercayai/ beriman pada Yesus dan Muhammad.
Untuk mengenal Muhammad SAW kita dapat membaca firman ALLAAH SWT tentang nabi terakhir yang diutusnya itu dan keterangan dari
orang-orang terdekat Rasulullaah. Kita
dapat memperolehnya di Al-Qur’an dan Al-Hadist. Bahkan dalam kitab Yahudi dan Nasrani pun terdapat
keterangan tentang Muhammad SAW. Itulah
mengapa mereka (rabbi, pendeta atau pemuka agama) seharusnya mengenal beliau
seperti anak mereka sendiri.
Begitupun dengan Yesus (Isa AS) yang diceritakan dalam Al-Qur’an dan Injil. Meski Injil yang
sekarang telah mengalami berbagai revisi atau tercampuri oleh tangan-tangan
manusia. Namun sebenarnya ada beberapa Injil
yang asli atau relevan, yang sayangnya harus dimusnahkan oleh pihak yang
berkuasa saat itu (gereja). Salah satu Injil tersebut adalah Injil Barnabas (The Gospel of Barnabas). Padahal
seharusnya injil ini injil yang patut dilestarikan. Karena apa? Karena barnabas
adalah termasuk dari ke 12 murid Yesus, jadi
Barnabas bukan hanya sekedar orang yang hidup pada masa Yesus, namun
juga yang dekat dengan Yesus dan melihat secara langsung bahkan bersama-sama
sahabat yang lain menemani Yesus. Sedangkan injil-injil yang dipelihara gereja
sampai sekarang adalah tulisan dari orang-orang yang tidak hidup dekat dengan
Yesus, bahkan tidak mengenal Yesus dan jauh masanya dari saat kehidupan Yesus.
Bukankah ini aneh?
Karena begitu pentingnya
catatan yang ditulis Barnabas maka saya akan memposting secara berkala tentang
terjemahanan Injil Barnabas (The Gospel
of Barnabas). Selain bagi umat yang mengaku iman terhadap Yesus juga bagi
pengikut Muhammad SAW. Dimana dalam
injil ini membenarkan kerasulan Muhammad.
Sebelum saya menulis tentang isi Injil Barnabas ada baiknya kita mengetahui
tentang sejarah. Sejarah tentang Barnabas dan Injil Barnabas, tentang penganut
Yesus, sejarah Kristen, Unitarianisme,
serta fakta-fakta lain yang relevan yang telah menjadi sejarah yang wajib kita
ketahui bersama. Mungkin ada beberapa informasi yang telah kita ketahui dan
telah menjadi rahasia umum namun banyak juga yang akan membuat kita tercengang.