| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Friday 23 January 2015

BETAR, KELOMPOK LUAR ISRAEL


     Betar, kelompok Zionis yang sebagaian besar anggotanya pemuda. Meski tumbuh dan berkembang di luar Israel, kelompok ini telah dipersiapkan Zionis sebagai salah satu kelompok pertahanannya di Palestina.
Melihat sejarah yang ada tentang Betar, walau masuk ke dalam kelompok sekaliber Zionis yang terkandang dipandang kuat oleh lawan, seperti organisasi kebanyakan lainnya, Betar kerap mengalami pasang surut di internal kelompoknya.
Betar memiliki sejarah di Kanada dan berhasil memprovokasi muslim di sana. Betar sempat menyelenggarakan “Know Islamic Radical Week” pada Februari 2006 di Toronto. Meski membawa nama dan pembicara dari kalangan Islam, sejatinya mereka sedang memperolok-olok ajaran Islam. Mereka juga mengundang Salim Mansur, Profesor di Ontario untuk berbicara hak-hak gay di Middle East.

      Organisasi Betar atau organisasi radikal pemuda Zionis ini merupakan salah satu bagian dari kelompok revisionis Zionis yang dipimpin Vladimir Jabotinsky.

Organisasi Betar dibentuk pada tahun 1923 di Polandia dengan tujuan mempersiapkan para pemuda Yahudi Polandia untuk hidup di Palestina.

Mereka mendapatkan pembelajaran di bidang pertanian, militer dan bahasa Ibrani secara mendalam.
Tidak heran jika mereka memiliki misi untuk menyebarkan ideologi fasis bahwa hanya ada dua jalan bagi Zionisme yaitu perang atau mati.
Sejumlah pemuda dengan ciri khas pakaian coklat ala pengawal Hitler, melakukan aktivitas militer di bawah organisasi teroris Zionis ini. Kelompok pemuda ini lebih memprioritaskan kegiatan militer ketimbang kegiatan lainnya. Mereka menyebut seorang Zionis Fasis seperti Jabotinsky sebagai bapak intelektual dan spiritual mereka.

     Nama organisasi Betar sendiri diambil dari singkatan nama seorang perwira Yahudi tentara Tsar Rusia bernama Brit Yosef Trumpeldore. Dia terbunuh di tangan warga Palestina saat terjadi kerusuhan di salah satu kamp imigran Yahudi di kawasan Jalile Sofla.
Organisasi Betar menyelenggarakan konferensi pertamanya pada Januari tahun 1929 di Warsawa, Polandia. Dalam konferensi tersebut diputuskan bahwa struktur organisasi Betar adalah murni militer.
Kemudian pada Agustus 1929, terjadi pertikaian sengit antara personil bersenjata Betar dengan kaum Muslim di Tembok Ratapan. Pertikaian ini menyebabkan demonstrasi dan bentrok fisik yang cukup lama. Rangkaian peristiwa ini mengakibatkan sejumlah besar kaum Muslim dan orang-orang Zionis tewas dan terluka.

POLITIK BETAR
     Meskipun AD-ART Betar menyebutkan bahwa aktivitas utamanya berkaitan dengan masalah-masalah militer akan tetapi Betar tetaplah organisasi politik. Hal ini dibuktikan dengan dukungan mutlaknya pada Jabotinsky dalam mencapai tujuan-tujuan terkait kelompok-kelompok revisionis Zionis.
Jabotinsky yang memegang kepemimpinan organisasi revisionis mendukung kebijakan pendirian Negara Yahudi di Palestina. Namun hal itu sempat berlawanan dengan Zionisme Internasional. Ketika Jabotinsky melihat bahwa usahanya tak akan membuahkan hasil maka ia pun menghapus keanggotannya di Betar dan meminta para pendukungnya untuk melakukan hal yang sama. Tetapi sebagian besar pendukungnya tidak memenuhi permintaannya karena mereka yakin bahwa tindakan semacam ini akan melemahkan posisi Organisasi Zionisme Internasional.
Menyusul perdebatan dengan para pendukungnya, akhirnya Jabotinsky bertekad untuk membersihkan struktur organisasi revisionis dari orang-orang yang menantang dan meninggalkan organisasi Zionisme Internasional. Berdasarkan keputusan tersebut, dia mengumumkan bahwa dia telah menyingkirkan para anggota dewan eksekutif organisasi revisionis. Dia pun menambahkan bahwa para anggota organisasi ini harus segera menyatakan persetujuan atau penolakan mereka melalui jalan pemungutan suara.
Kemudian pemungutan suara dilaksanakan pada April 1933. Tanpa diduga kemenangan berpihak pada Jabotinsky. Dalam pemungutan suara, hasil mencatat bahwa 93,80 % menyetujui tindakan Jabotinsky dan hanya 6,20 % yang menolak.
Bisa disimpulkan bahwa dukungan para anggota Betar adalah faktor utama kemenangan Jabotinsky dalam pemungutan suara tersebut.
Chaim Mordechai Katz, salah seorang petinggi dalam organisasi Betar sempat menyatakan sebab dukungannya terhadap Jabotinsky. Katz mengungkapkan, “Dia (Jabotinsky) memimpin sebuah revolusi menguntungkan dalam gerakan Zionisme. Seorang pemimpn revolusi harus dikultuskan. Karenanya, segala perintah Jabotinsky harus dilaksanakan, entah itu benar atau salah.”

      Diantara langkah politik lain yang diambil Betar adalah melakukan aksi demonstrasi di jalan-jalan Tel Aviv untuk menunjukkan penentangannya terhadap Persatuan Buruh (Hestadarot). Demonstrasi ini dilakukan para anggota Betar pada tahun 1933 karena para revisionis menentang tujuan dan langkah-langkah Hestadarot.
Pada 11 september 1938, konferensi Betar pun kembali diselenggarakan di Warsawa. Ketika itu Menachem Begin masih berusia 25 tahun. Melalui pidato-pidatonya, Begin berhasil memprovokasi para peserta konferensi untuk melawan ancaman-ancaman Jerman. Akhirnya muncul atmosfer dimana para anggota Betar menuntut penguasaan atas tanah Palestina secepat mungkin. Begin juga meminta para anggota organisasi mengubah sumpah keorganisasian mereka dengan berbunyi, “Aku hanya memegang senjata untuk membela bangsaku dan mengantarkan tanah airku menuju kemenangan.”
Ternyata masalah ini menimbulkan perseteruan antara Begin dan Jabotinsky. Namun demikian, para anggota Betar menerima perubahan sumpah itu dan ikut mengesahkannya.
Alhasil dalam konferensi tersebut Jabotinsky mengeluarkan draft tujuan dari program-program Betar, yakni:
1. Mendirikan imperium Israel di dua tepi sungai Yordania
2. Legiunisme (membentuk kelompok-kelompok relawan militer)
3. Kedisiplinan tinggi
4. Meneguhkan kedudukan bangsa Yahudi
5. Mobilisasi kekuatan
6. Bahasa Ibrani
7. Monisme.

     Kini Betar telah berkembang ke berbagai negara. Selain berpusat di Israel, mereka juga berdiri di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, bahkan di Afrika Selatan.

Meskipun di Inggris jumlah anggota mereka hanya sekitar seratusan, namun gerakannya sampai kepada tingkat melobi pemerintah Inggris untuk Pro-Zionis. Sudah tujuh tahun terakhir, mereka berdemonstrasi di jalan-jalan meneriakkan yel-yel Pro-Israel dan semangat Anti-Islam.

     Bentar adalah kelompok terakhir tentang pembahasan kelompok-kelompok yahudi sebelum berdirinya Israel di tanah suci Palestina. Semoga semakin menambah pengetahuan kita tentang konflik Israel dan Palestina; serta membangkitkan semangat kita untuk ikut mencintai, mendukung, mendoakan serta berkontribusi terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
Saya tunggu komentar dari teman-teman pembaca untuk perbaikan atau tambahan, dapat juga request tema, selama saya bisa insya Allaah akan saya angkat di sini. Merci. :)




[Sumber: Islampos.com]

Tuesday 20 January 2015

PALMACH



     Setelah Hashomer, Haganah, Irgun kelompok teroris yahudi berikutnya yang akan kita bahas adalah Palmach.
Palmach menjadi salah satu kekuatan yang memberikan andil besar berdirinya Israel menjadi negara pembantai rakyat Palestina.
Kelompok ini berdiri tanggal 19 Mei 1941, menyusul ketidakpuasaan para pemuda di Kibbutesh (koloni pertanian) ketika pasukan sekutu mendekati Palestina. Kelompok teroris Yahudi ini terdiri dari satuan-satuan yang para anggotanya memperoleh pendidikan khusus dalam teknik perang gerilya.
Menurut Madjid Shafa referensi terbaik perihal organisai Palmach bisa dilihat dalam sebuah buku Perjalanan Palmach yang dipublikasikan di Tel Aviv pada tahun 1953. Buku ini berbahasa Ibrani dan terdiri dari dua jilid. 
Palmach berdiri atas upaya Yitzhak Sara, yang kemudian menjadi pemimpin kelompok ini. Yitzhak Sara adalah mantan perwira tentara Tsar Rusia dan salah seorang pendiri tentara Israel. Sejak awal, organisasi ini memiliki hubungan dengan sebuah partai di Israel bernama Partai Mapam, sebuah partai sayap kiri yang berhaluan Marxism-Zionism.

     Palmach adalah satuan militer profesional pertama yang selain disiplin, juga memiliki ideologi politik. Tujuan mereka adalah menguasai sepenuhnya situasi militer di Palestina. Organisasi ini adalah representasi dari aliran ekspansi militer dalam Gerakan Zionisme. Kelompok teroris Palmach berkembang dalam kurun waktu tahun 1941 sampai dengan tahun 1948 dan memiliki beberapa cabang sehingga semua organisasi militernya menyebar di seluruh wilayah Palestina.
Pada 20 Februari 1948 Palmach meluncurkan operasi di Kaisarea, Utara Tel Aviv, di mana mereka menghancurkan 30 rumah warga Palestina. Tujuannya untuk mencegah daerah tersebut dijadikan basis laskar rakyat Palestina.
Berkat hubungan baik dengan pemerintah sementara Inggris di Palestina, pasukan Palmach dapat memiliki senjata-senjata modern. Komandan Haganah juga memberikan perhatian khusus kepada mereka. Karena dengan kemahiran dalam melaksanakan tugas penyerbuan dan pengetahuan politik perihal Prinsip-Prinsip Zionisme Internasional, mereka dapat difungsikan sebagai pasukan penghancur Palestina oleh Haganah. Mereka memiliki komandan khusus yang dipilih oleh agen Yahudi di Tel Aviv, serta Komandan operasional di berbagai kota penting di Palestina, yaitu di Yerusalem dan Haifa.

Perempuan memiliki peran penting dalam pelaksanaan operasi militer Palmach. Jumlah wanita di sebagian unit Palmach mencapai lebih dari 30%!

Selain ikut serta dalam operasi militer, perempuan juga aktif dalam penjagaan, pertolongan pertama dan jaringan komunikasi radio rahasia.

Palmach juga memiliki satuan spionase yang kuat. Mereka bisa memata-matai kamp-kamp tawanan perang Jerman. Beberapa personil mereka juga melakukan aktivitas mata-mata di Syria (Suriah) dan Lebanon dengan menyamar lewat pakaian khas Arab.

     Setelah perang dunia kedua berakhir, pesonil-pesrsonil Palmach melakukan operasi melawan pemerintah sementara Inggris di Palestina. Pada tahun 1948, satuan-satuan Palmach bertempur melawan orang-orang Palestina di Front Selatan, khususnya Jalil Utara, Sina, Naqeb, dan Yerusalem. Mereka pun berhasil menduduki Padang Naqeb.

Salah satu rencana Palmach adalah menggusur mayoritas penduduk muslim Palestina. Hal ini diwujudkan melalui pembantaian-pembantaian yang dilakukan para teroris Zionis terhadap warga Palestina. Diantaranya adalah pembantaian di Desa Deir Yassin, yang dirancang oleh Palmach bekerjasama dengan kelompok IrgunStern dan para pelaku kriminal lainnya.

     Di setiap lembar buku Perjalanan Palmach, seperti doktrin ghoyim Yahudi maka warga Arab disebut sebagai musuh oleh mereka. Buku itu juga menyebutkan puluhan rencana patroli-patoli Palmach dalam operasi teror terhadap warga Palestina di berbagai penjuru negeri itu dan kawasan-kawasan yang harus diduduki.
Menurut data yang dilansir Palmach, secara total mereka kehilangan pejuang sebanyak 1.187 orang selama perang kemerdekaan dan tahun-tahun sebelum berdirinya Israel.
Belakangan, para perwira Palmach seperti Eigal Alon, Yitzhak Rabin, Hayiem Barlio, David Yoazar, dan lain sebagainya membentuk embrio komando tentara Israel. Setelah Negara Israel didirikan, Palmach pun akhirnya dibubarkan dan digabungkan ke Tentara Israel.
Beberapa dari para teroris ini menjadi terkenal dan menjabat sebagai komando pasukan-pasukan Israel. Diantara mereka adalah Moshe Dayan (1953-1957), Yitzhak Rabin (1963-1967) dan Hayiem Barlio (1968-1971). Dalam tubuh tentara Israel terdapat 45 panglima yang sebelumnya adalah para teroris Palmach, sebagian dari mereka bahkan menjabat sebagai menteri.

     Demi mengenang jasa Palmach atas berdirinya Negara Zionis Israel didirikanlah museum. Museum kelompok teroris itu terletak di Chaim Levanon Street di Tel Aviv, dekat Eretz Israel Museum. Pada museum Palmach banyak ditampilkan foto dan kisah-kisah warisan Palmach tempo dulu untuk membangkitkan militansi pemuda terhadap Zionisme. Para pengunjung pun banyak bergabung dengan kelompok atau gerakan Palmach muda.

     Postingan berikutnya saya akan membahas tentang kelompok yahudi lain bernama Bentar, Insya Allaah. Ditunggu ya, dan jangan lupa subscribe atau follow. Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Merci. :)





[Referensi: Islampos.com, Negara Fiktif, Perjalanan Palmach]

Monday 5 January 2015

IRGUN: PECAHAN HAGANAH

      Setelah Hashomer, Haganah, kelompok teroris yahudi berikutnya yang akan kita bahas adalah Irgun.
Kelompok yahudi yang satu ini rupanya benar-benar memberikan pengaruh bagi negara Israel ketika awal berdiri dan rakyat Palestina pun siap ditumpas olehnya.
Irgun tidak hanya berorientasi pada pertahanan namun juga penyerangan. Kelompok yahudi ini selain terkenal militan juga dikenal sebagai kelompok Zionis yang brutal. Mereka sama sekali tidak mau mundur seujung jarumpun dari tujuan-tujuan Israel. Bahkan Siap mati demi nilai jahat Israel.
Nama lengkap organisasi ini adalah Irgun Tezavi Leumi Baraetz Ysrail yang berarti Satuan Militer Nasional di Tanah Israel. Kelompok teroris ini dibentuk pada tahun 1931 menyusul protes atas kebijakan pertahanan Haganah yang diikuti oleh kelompok-kelompok bersenjata dari Gerakan Teroris Betar dan Haganah B. Untuk menunjukkan pada dunia dan khususnya muslim Palestina tentang siapa mereka, Irgun tampaknya sengaja membuat logo berupa gambar tangan sedang memegang senjata dan dibawahnya tertulis, “Hanya ini caranya!”
Vladimir Jabotinsky yang merupakan pemimpin ekstrim Zionisme adalah aktor intelektual dibalik organisasi ini. Sedangkan David Raziel adalah pejuang gerakan bawah tanah Zionisme yang didaulat sebagai pemimpin militer Irgun. Selain itu ada pula nama Avraham Stern, dia adalah anggota paramiliter Yahudi yang terkenal militan. Posisinya di Irgun sebagai pengendali kebijakan politik kelompok teroris Irgun. Stern merupakan pendiri kelompok esktrem Zionis lainnya yang bernama Lehi atau Geng Stern.

     Irgun terinspirasi akan Zionisme Revisionis, Nasionalis Ekstrimis dan Spirit Militerisme. Ketika para pemimpin organisasi ini merasa bahwa Haganah berubah menjadi moderat maka mereka pun membentuk Irgun.
Madjid Shafa mengungkapkan bahwa Irgun sering melakukan operasi teror terhadap bangsa Palestina, warga Arab dan Inggris di Palestina. Mereka juga menentang kebijakan politik Inggris dan mendatangkan warga Yahudi secara besar-besaran ke Palestina.
Di masa Perang Dunia Kedua, Irgun tercatat sangat aktif dalam mendatangkan orang Yahudi Eropa Timur secara ilegal. Dalam perjanjian dengan pemerintah Sayap Kanan Hungaria Polandia dan Rumania pada masa itu, Jabotinsky berhasil memberi pelatihan militer kepada kurang lebih 4.000 orang pasukan Irgun dan kelompk Betar. Pemerintah Polandia juga berjanji untuk memberi fasilitas senjata dalam jumlah besar terhdap Irgun.
Pada tahun 1940 Irgun bekerjasama dengan Inggris di bidang spionase. Oleh karena itu, kelompok Stern memisahkan diri dari Irgun. Kemudian pada tahun 1943 Menachem Begin mengambil-alih kepemimpinan Irgun dan memperluas operasi terornya terhadap warga Arab. Diantara yang paling menonjol adalah peledakan Hotel King David di Jerusalem pada tanggal 22 Juli 1946 yang memakan korban 91 orang tewas dan 46 lainnya luka-luka. Hotel ini adalah kantor pusat otoritas Wajib Inggris Palestina terutama Sekretariat Pemerintah Palestina dan Markas Besar Angkatan Inggris di Palestina dan Transyordan.

     Hubungan Irgun dengan Haganah dan Agen Yahudi lainnya selalu terombang-ambing. Kadangkala hubungan mereka merenggang dan di saat lain mereka kembali bersatu.
Sejak permulaan tahun 1944, hubungan organisasi ini dengan para pejabat Inggris menjadi dingin, menyusul rencana pihak Zionis untuk menekan Inggris dan mengakhiri pemerintahan sementaranya di Palestina serta memberikan kesempatan pada orang-orang Zionis untuk membentuk pemerintahan independen di tanah jajahan Palestina.

     Pada September 1948 setelah berdirinya Israel, sama seperti Haganah, Palmach dan yang lainnya, kelompok teroris ini juga diangkat menjadi tentara resmi Zionis Israel.
Pada masa itu, Ben Gurion menjabat sebagai Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan. Satuan-satuan Haganah sempat mengepung markas-markas Irgun di kawasan Nataniya dan Tel Aviv. Mereka melucuti senjata para anggota Irgun dan memerintahkan mereka untuk bergabung dengan tentara Israel.
Setelah itu, Begin membentuk Partai Hiroth dan tetap menjalankan ideologi rasisme dan terorisme Irgun. Bahkan perdana menteri Zionis, pada November 1968 memberi penghargaan kepada para pemimpin Irgun atas jasa-jasa mereka dalam membentuk Negara Zionis Israel.

     Referensi utama untuk mengenal Irgun adalah sebuah buku karangan pemimpinnya sendiri, Menachem Begin yang berjudul “The Revolt, Story of Irgun”. Jabotinsky yang merupakan aktor intelektual organisasi ini juga menulis sebuah buku yang berjudul Kelompok-Kelompok Yahudi. Dalam buku ini, dia menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai warga Eropa yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan warga Arab. Demi memperluas teritorial Eropa, mereka bertugas menduduki Palestina hingga Sungai Eufrat lewat cara-cara keji.
Terkait operasi Irgun terhadap warga Arab, Begin menyatakan, “Pada tahap-tahap awal revolusi, kami berhasil mewujudkan salah-satu tujuan penting kami yaitu melumpuhkan warga Arab. Pada tahun 1920, 1921, 1929, 1933, 1936, dan 1939, ketika Arab menyerang orang-orang Yahudi, Inggris menjustifikasi keberadaan dirinya untuk membela orang-orang Yahudi.”
Hal ini dinyatakan pada saat strategi teror Zionis menuntut penyerangan terhadap warga Arab. Begin juga mengatakan, “Dalam salah satu pertemuan para petinggi Irgun di penghujung Januari 1948 yang dihadiri oleh divisi perencanaan dan operasi, ada empat target strategis yang ditentukan yaitu Jerusalem, Yafa, Padang Lud Ramlah, dan kawasan Segitiga. Sebagian besar target-target ini di luar resolusi pembagian Palestina yang diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Ketika kami mengesahkan strategi penyerangan, kami tidak memiliki cukup senjata. Mengingat bahwa penyerangan-penyerangan pertama ke Yafa menunjukkan bahwa pendudukan kota ini sangat sulit, kami terpaksa menghimpun senjata”.
Sehingga kemudian, para teroris Irgun memulai pemasangan ranjau dan aksi terror mereka terhadap warga muslim Palestina dengan tujuan memperoleh senjata.

     Postingan berikutnya saya akan membahas tentang kelompok yahudi lain bernama Palmach, Insya Allaah. Ditunggu ya, dan jangan lupa subscribe atau follow. Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Merci.





[Referensi: Islampos.com, Negara Fiktif, The Revolt (Story of Irgun), Kelompok-Kelompok Yahudi]

YESUS, KONSTANTINE, NATAL & KATOLIK ROMA

YESUS SANG RAJA ISRAEL
      Injil Matius dan Lukas menyatakan secara eksplisit bahwa Yesus (Nabi Isa A.S.) adalah keturunan raja dari garis keturunan Raja Salomo (Nabi Sulaiman A.S.) dan David (Nabi Daud A.S.). Ketiga orang Majus itu mencari “bayi raja orang Yahudi”. Dalam Lukas 23: 3, “Yesus dituduh menyesatkan bangsa kami dan melarang membayar pajak pada kaisar dan menyatakan bahwa ia adalah kristus, yaitu raja”. Dalam Matius 21: 9 ketika ia memasuki Yerusalem dengan penuh kemenangan Yesus disambut dengan teriakan orang banyak, “hosana bagi anak Daud”. Tak diragukan lagi bahwa Yesus disambut sebagai raja. Bahkan Injil Lukas dan Yohanes menggambarkan secara eksplisit tentang peristiwa tersebut. Dalam Yohanes 1: 49 Nathanael menamakan Yesus, “Engkaulah raja orang Yahudi itu”. Tentu saja kita juga tak bisa melupakan bahwa terdapat pahatan “Raja orang Yahudi” yang diperintahkan Pilatus untuk dipakukan pada kayu salib Yesus. Tentang status Yesus selaku raja terdapat bukti dalam penuturan Injil tentang pembunuhan massal yang diperintahkan Herodes terhadap bayi-bayi yang tidak berdosa (Matius 2: 3-14). Walaupun catatan tentang kejadian historis tersebut sangat diragukan, penuturan ini membuktikan rasa cemas Herodes tentang kelahiran Yesus:
Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia... Dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi... Lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana kristus akan dilahirkan. ‘di Bethlehem, di tanah Yudea’, mereka berkata kepadanya, ‘karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi’...”

So, gelar Kristus berarti Raja, raja bagi orang Yahudi. Yesus bukanlah Tuhan.

Dalam iman orang Islam pun diyakini bahwa Isa (Yesus) adalah seseorang yang terpilih dan diutus khusus untuk Bani Israel/ Yahudi (Rasul untuk Israel). Dan Nabi Isa termasuk Nabi yang wajib diimani/ dipercaya oleh umat muslim (termasuk rukun iman-iman kepada nabi dan rasul)



RAJA YANG DIKORBANKAN
     Dari kaum Merovingian hingga Habsburg, dinasti Eropa mengagungkan diri dan diagungkan oleh raja mereka sebagai dinasti yang mendapat mandat khusus dari atas langit. Raja tidak lebih dari pelayan belaka, bejana, kendaraan yang dengan itu keilahian akan menanamkan dirinya. Sampai pada tahap itu, raja sendiri dianggap dapat dikorbankan.

Hal inilah yang mendasari kepercayaan trinitas dan dosa awal serta konsep penyelamatan Yesus atas dosa-dosa manusia melalui pengorbanan dengan disalib menurut kepercayaan Kristen Paulus.

Dalam banyak kultur kuno, memang, raja dikorbankan melalui upacara setelah kurun waktu yang telah ditetapkan. Pembunuhan raja dengan upacara adalah salah satu ritual paling murni dan menyebar luas dari peradaban manusia paling awal. Meskipun terdapat variasi simbolis tertentu, Yesus disesuaikan dengan pola ini. Tidak cukup hanya itu, dalam kultur kuno di berbagai belahan dunia jasad raja yang dikorbankan tersebut menjadi objek pesta, dagingnya dimakan dan darahnya diminum. Hal ini adalah isyarat bahwa mereka mereguk lalu menyatukan kebajikan dan kekuasaan dari raja mereka yang telah mati tersebut. Sisa tradisi ini terlihat cukup jelas dalam upacara Komuni Kudus (Sakramen Ekaristi) orang Kristiani (Kristen Paulus/ Katolik).


KONSTANTINE DAN KRISTEN KATOLIK ROMA
      Konstantine yang menguasai Roma tahun 312 M sampai kematiannya (337 M) adalah peletak batu pertama dalam sejarah dan perkembangan agama Kristen Katolik/ Roma. Pada jaman itu jumlah orang Kristen cukup banyak di kerajaan Roma dan dia membutuhkan dukungan untuk melawan Maxentius, saingannya bagi tahta kekaisaran.
Dengan maklumat Milan yang disebarkan tahun 313 M dia melarang segenap bentuk penganiayaan Monotheisme di kekaisarannya. Dia mengijinkan para pemuka gereja untuk menjadi bagian dari pemerintahan sipil dan dengan berbuat demikian maka terbukalah jalan bagi gereja untuk memantapkan kekuasaan sekulernya. Dihibahkannya Istana Lateran pada Uskup Roma dan Roma pun mampu memanfaatkannya sebagai sarana untuk memantapkan supremasinya terhadap saingan pusat-pusat otoritas agama Kristen di Alexandria dan Antiokhia.

Akhirnya, dia mengetuai Dewan Nicea pada tahun 325 M. Melalui dewan ini beragam bentuk agama Kristen saling berhadapan dan mereka menyatukan perbedaan-perbedaan yang ada. 
 
Hasil dari Dewan Nicea adalah Roma menjadi pusat resmi dari sifat ortodoks agama Kristen dan setiap penyimpangan dari sifat ortodoks tersebut menjadi bid’ah, bukan sekedar perbedaan pendapat atau interpretasi. Dalam Dewan Nicea ini pulalah keilahian Yesus dan sifat keilahiannnya ditetapkan melalui pemungutan suara. 
 
Inilah asal usul doktrin/ prinsip Trinitas yang kita kenal sekarang. Jadi dapat disimpulkan bahwa agama Kristen seperti yang kita ketahui dewasa ini pada pokoknya bukan berasal dari jaman Yesus namun dari Konsili Nicea.

Perlu diketahui bahwa pada saat pertempuran di Jembatan Milvian untuk meraih tahta kekaisaran Konstantine menang dan setelahnya senat Roma mendirikan monumen kemenangan di Colloseum. Menurut pahatan pada monumen tersebut, kemenangan Konstantine dicapai berkat bantuan Dewa dan dewa tersebut bukanlah Yesus namun Sol Invictius (Matahari yang tidak kasat mata). Ya, Konstantine adalah anggota sekte pemujaan Sol Invictius. Berlawanan dengan tradisi, Konstantine tidak menjadikan agama Kristen sebagai agama negara Roma. Agama negara Roma di bawah pemerintahan Konstantine adalah berbentuk pemujaan terhadap dewa matahari dan Konstantine berfungsi sebagai imam kepala. Citra Konstantine sebagai orang kafir yang kemudian menjadi penganut Kristen yang taat adalah salah. Bahkan menjelang kematiannya dia tidak dibaptis.
 
Sebenarnya pemujaan terhadap Sol Invictus berasal dari Syria (Suriah). Mulai dikenal di Roma sejak seabad sebelum Konstantine. Pada intinya ajaran ini bersifat Monotheistis, bukan Politheistis. Sebenarnya ajaran ini menempatkan dewa matahari sebagai pusat dari seluruh sifat dewa.
Di bawah dukungan sekte pemujaan terhadap Sol Invictus ini agama Kristen maju pesat. Doktrin kristen seperti yang telah disebarluaskan oleh Roma pada jaman itu memiliki banyak kesamaan dengan sekte pemujaan Sol Invictus.
Gereja awal tidak memiliki perasaan bersalah dengan memodifikasi butir-butir dogmanya sendiri untuk menarik manfaat dari peluang itu. Lewat maklumat yang disebarluaskan pada tahun 321 M, Konstantine memerintahkan persidangan hukum agar menutup “the venerable day of the sun” (hari matahari yang dijunjung tinggi), menyatakan hari itu adalah hari libur. Semenjak itu agama Kristen menyatakan hari Sabtu, hari Sabat dalam agama Yahudi, sebagai hari sakral. 
 
Selain itu hingga abad keempat kelahiran Yesus dirayakan pada tanggal 6 Januari. Namun bagi sekte pemujaan Sol Invictus secara simbolis hari terpenting dalam setahun adalah tanggal 25 Desember, yaitu festival Natalis Invictus, kelahiran/ kelahiran kembali matahari. Dalam kaitan dengan ini pula agama Kristen menyesuaikan diri dengan rezim serta agama negara yang telah ditentukan.

Busana tertentu juga diambil begitu saja dari agama negara tersebut. Jadi cahaya yang memahkotai kepala dewa matahari menjadi lingkaran cahaya (aura) orang Kristen.

Sekte pemujaan terhadap Sol Invictus juga bergandengan dengan sekte Mithra, sekte yang masih bertahan hidup dari agama Zoroastri berasal dari Persia (sekarang Iran). Bahkan sedemikian eratnya Mithraisme dengan Sol Invictus hingga keduanya kerap membingungkan. Keduanya menekankan status matahari, meyakini bahwa hari minggu adalah hari sakral, merayakan festival kelahiran besar pada tanggal 25 Desember. Akibatnya agama Kristen juga menemukan titik temu dengan Mithraisme. 
 
Agama Kristen yang bergabung dan mengambil bentuk pada jaman Konstantine sesungguhnya adalah bentuk campuran, berisi kumpulan dari pemikiran yang berasal dari sekte pemujaan dewa matahari Sol Invictus dan Mithraisme.

Agama Kristen yang kita kenal sekarang dalam berbagai hal sesungguhnya lebih dekat dengan sistem keyakinan kafir ketimbang pada asal muasalnya sebagai agama Yudais.
Dalam minatnya terhadap persatuan, Konstantine memang sengaja mencampurkan perbedaan antara agama Kristen, Sol Invictus dan Mithraisme. Konstantine mentolerir pendewaan Yesus sebagai manifestasi awal dari Sol Invictus. Dibangunnya gereja pada salah satu kawasan kota dan di kawasan lainnya dia mendirikan patung-patung Dewi Bunda Cybele dan Sol Invictus, dimana ciri-ciri dewa matahari tersebut mirip dengannya. Penekanan atas persatuan lagi-lagi terlihat jelas. 
 
Iman di mata Konstantine adalah masalah politik dan setiap iman yang mendukung persatuan diperlakukan dengan penuh kesabaran.
 
Perlu diketahui bahwa tak satupun ditemukan versi perjanjian baru masih dalam keadaan lengkap, yang berusia sebelum pemerintahan Konstantine. Perjanjian baru yang kita tahu sekarang ini sebagian besar merupakan produk Konsili Nicea dan para konsul gereja dari era yang sama.


[Sumber: The Messianic Legacy by Michael Baigent, Richard Leigh & Henry Lincoln]



“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”.

(QS. Al-Israa’: 36)

“Orang-orang yang mengikuti sesuatu tanpa pengetahuan yang cukup adalah sama dengan orang-orang jahiliyah.”
(Sayyid Quthb)