Setelah Hashomer,
Haganah, kelompok teroris yahudi berikutnya yang akan kita bahas
adalah Irgun.
Kelompok
yahudi yang satu ini rupanya benar-benar memberikan pengaruh bagi
negara Israel ketika awal berdiri dan rakyat Palestina pun siap
ditumpas olehnya.
Irgun tidak
hanya berorientasi pada pertahanan namun juga penyerangan. Kelompok
yahudi ini selain terkenal militan juga dikenal sebagai kelompok
Zionis yang brutal. Mereka sama sekali tidak mau mundur seujung
jarumpun dari tujuan-tujuan Israel. Bahkan Siap mati demi nilai jahat
Israel.
Nama
lengkap organisasi ini adalah Irgun
Tezavi Leumi Baraetz Ysrail yang
berarti Satuan
Militer Nasional di Tanah Israel.
Kelompok teroris ini dibentuk pada tahun 1931 menyusul protes atas
kebijakan pertahanan Haganah
yang diikuti oleh kelompok-kelompok bersenjata dari Gerakan
Teroris Betar dan
Haganah B.
Untuk menunjukkan pada dunia dan khususnya muslim Palestina tentang
siapa mereka, Irgun tampaknya sengaja membuat logo berupa gambar
tangan sedang memegang senjata dan dibawahnya tertulis, “Hanya
ini caranya!”
Vladimir
Jabotinsky yang
merupakan pemimpin
ekstrim Zionisme
adalah aktor intelektual dibalik organisasi ini. Sedangkan David
Raziel adalah
pejuang gerakan bawah tanah Zionisme
yang didaulat sebagai pemimpin militer Irgun.
Selain itu ada pula nama Avraham
Stern, dia adalah
anggota paramiliter Yahudi yang terkenal militan. Posisinya
di Irgun sebagai
pengendali kebijakan politik kelompok teroris Irgun.
Stern merupakan pendiri kelompok esktrem Zionis lainnya yang
bernama Lehi
atau Geng Stern.
Irgun terinspirasi
akan Zionisme
Revisionis,
Nasionalis Ekstrimis
dan Spirit
Militerisme. Ketika
para pemimpin organisasi ini merasa bahwa Haganah
berubah menjadi
moderat maka mereka pun membentuk Irgun.
Madjid
Shafa mengungkapkan
bahwa Irgun sering melakukan operasi teror terhadap bangsa Palestina,
warga Arab dan Inggris di Palestina. Mereka juga menentang kebijakan
politik Inggris dan mendatangkan warga Yahudi secara besar-besaran ke
Palestina.
Di
masa Perang Dunia Kedua, Irgun tercatat
sangat aktif dalam mendatangkan orang Yahudi Eropa Timur secara
ilegal.
Dalam perjanjian dengan pemerintah Sayap Kanan Hungaria Polandia dan
Rumania pada masa itu, Jabotinsky
berhasil memberi pelatihan militer kepada kurang lebih 4.000 orang
pasukan Irgun dan
kelompk Betar.
Pemerintah Polandia juga berjanji untuk memberi fasilitas senjata
dalam jumlah besar terhdap Irgun.
Pada
tahun 1940 Irgun bekerjasama dengan Inggris di bidang spionase.
Oleh karena itu, kelompok Stern memisahkan diri dari Irgun.
Kemudian pada tahun 1943 Menachem
Begin mengambil-alih
kepemimpinan Irgun dan
memperluas operasi terornya terhadap warga Arab. Diantara yang paling
menonjol adalah peledakan Hotel
King David di
Jerusalem
pada tanggal 22 Juli 1946 yang memakan korban 91 orang tewas dan 46
lainnya luka-luka. Hotel ini adalah kantor pusat otoritas Wajib
Inggris Palestina terutama Sekretariat Pemerintah Palestina dan
Markas Besar Angkatan Inggris di Palestina dan Transyordan.
Hubungan
Irgun
dengan Haganah dan Agen Yahudi lainnya selalu terombang-ambing.
Kadangkala hubungan mereka merenggang dan di saat lain mereka kembali
bersatu.
Sejak
permulaan tahun 1944, hubungan organisasi ini dengan para pejabat
Inggris menjadi dingin, menyusul rencana pihak Zionis untuk menekan
Inggris dan mengakhiri pemerintahan sementaranya di Palestina serta
memberikan kesempatan pada orang-orang Zionis untuk membentuk
pemerintahan independen
di tanah jajahan
Palestina.
Pada
September 1948 setelah berdirinya Israel, sama seperti Haganah,
Palmach
dan yang lainnya, kelompok teroris ini juga diangkat menjadi tentara
resmi Zionis Israel.
Pada
masa itu, Ben Gurion menjabat sebagai Perdana Menteri dan Menteri
Pertahanan. Satuan-satuan Haganah sempat mengepung markas-markas
Irgun di kawasan Nataniya dan Tel Aviv. Mereka melucuti senjata para
anggota Irgun dan memerintahkan mereka untuk bergabung dengan tentara
Israel.
Setelah
itu, Begin membentuk Partai Hiroth
dan tetap menjalankan ideologi rasisme
dan terorisme
Irgun. Bahkan perdana menteri Zionis, pada November 1968 memberi
penghargaan kepada para pemimpin Irgun atas jasa-jasa mereka dalam
membentuk Negara Zionis Israel.
Referensi
utama untuk mengenal Irgun adalah sebuah buku karangan pemimpinnya
sendiri, Menachem Begin yang berjudul “The
Revolt, Story of Irgun”.
Jabotinsky yang merupakan aktor intelektual organisasi ini juga
menulis sebuah buku yang berjudul Kelompok-Kelompok Yahudi. Dalam
buku ini, dia menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai warga Eropa
yang sama sekali tidak memiliki hubungan dengan warga Arab. Demi
memperluas teritorial Eropa, mereka bertugas menduduki Palestina
hingga Sungai Eufrat lewat cara-cara keji.
Terkait
operasi Irgun terhadap
warga Arab, Begin menyatakan, “Pada
tahap-tahap awal revolusi, kami berhasil mewujudkan salah-satu tujuan
penting kami yaitu melumpuhkan warga Arab. Pada tahun 1920, 1921,
1929, 1933, 1936, dan 1939, ketika Arab menyerang orang-orang Yahudi,
Inggris menjustifikasi keberadaan dirinya untuk membela orang-orang
Yahudi.”
Hal
ini dinyatakan pada saat strategi teror Zionis menuntut penyerangan
terhadap warga Arab. Begin juga mengatakan, “Dalam
salah satu pertemuan para petinggi Irgun di
penghujung Januari 1948 yang dihadiri oleh divisi perencanaan dan
operasi, ada empat target strategis yang ditentukan yaitu Jerusalem,
Yafa, Padang Lud Ramlah, dan kawasan Segitiga. Sebagian besar
target-target ini di luar resolusi pembagian Palestina yang
diserahkan kepada orang-orang Yahudi. Ketika kami mengesahkan
strategi penyerangan, kami tidak memiliki cukup senjata. Mengingat
bahwa penyerangan-penyerangan pertama ke Yafa menunjukkan bahwa
pendudukan kota ini sangat sulit, kami terpaksa menghimpun senjata”.
Sehingga
kemudian, para teroris Irgun memulai
pemasangan ranjau dan aksi terror mereka terhadap warga muslim
Palestina dengan tujuan memperoleh senjata.
Postingan
berikutnya saya akan membahas tentang kelompok yahudi lain bernama
Palmach,
Insya Allaah.
Ditunggu ya, dan
jangan lupa subscribe
atau follow.
Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Merci.
[Referensi:
Islampos.com, Negara
Fiktif, The
Revolt (Story of Irgun), Kelompok-Kelompok
Yahudi]
No comments:
Post a Comment