| Home | Book-Literature | Inspiring-Religion | Economy-Business | Social-Cultural-Languange | Politics-Conspiracy | Health-Sport | Music-Movie | Femininity-Parenting |

Tuesday 20 January 2015

PALMACH



     Setelah Hashomer, Haganah, Irgun kelompok teroris yahudi berikutnya yang akan kita bahas adalah Palmach.
Palmach menjadi salah satu kekuatan yang memberikan andil besar berdirinya Israel menjadi negara pembantai rakyat Palestina.
Kelompok ini berdiri tanggal 19 Mei 1941, menyusul ketidakpuasaan para pemuda di Kibbutesh (koloni pertanian) ketika pasukan sekutu mendekati Palestina. Kelompok teroris Yahudi ini terdiri dari satuan-satuan yang para anggotanya memperoleh pendidikan khusus dalam teknik perang gerilya.
Menurut Madjid Shafa referensi terbaik perihal organisai Palmach bisa dilihat dalam sebuah buku Perjalanan Palmach yang dipublikasikan di Tel Aviv pada tahun 1953. Buku ini berbahasa Ibrani dan terdiri dari dua jilid. 
Palmach berdiri atas upaya Yitzhak Sara, yang kemudian menjadi pemimpin kelompok ini. Yitzhak Sara adalah mantan perwira tentara Tsar Rusia dan salah seorang pendiri tentara Israel. Sejak awal, organisasi ini memiliki hubungan dengan sebuah partai di Israel bernama Partai Mapam, sebuah partai sayap kiri yang berhaluan Marxism-Zionism.

     Palmach adalah satuan militer profesional pertama yang selain disiplin, juga memiliki ideologi politik. Tujuan mereka adalah menguasai sepenuhnya situasi militer di Palestina. Organisasi ini adalah representasi dari aliran ekspansi militer dalam Gerakan Zionisme. Kelompok teroris Palmach berkembang dalam kurun waktu tahun 1941 sampai dengan tahun 1948 dan memiliki beberapa cabang sehingga semua organisasi militernya menyebar di seluruh wilayah Palestina.
Pada 20 Februari 1948 Palmach meluncurkan operasi di Kaisarea, Utara Tel Aviv, di mana mereka menghancurkan 30 rumah warga Palestina. Tujuannya untuk mencegah daerah tersebut dijadikan basis laskar rakyat Palestina.
Berkat hubungan baik dengan pemerintah sementara Inggris di Palestina, pasukan Palmach dapat memiliki senjata-senjata modern. Komandan Haganah juga memberikan perhatian khusus kepada mereka. Karena dengan kemahiran dalam melaksanakan tugas penyerbuan dan pengetahuan politik perihal Prinsip-Prinsip Zionisme Internasional, mereka dapat difungsikan sebagai pasukan penghancur Palestina oleh Haganah. Mereka memiliki komandan khusus yang dipilih oleh agen Yahudi di Tel Aviv, serta Komandan operasional di berbagai kota penting di Palestina, yaitu di Yerusalem dan Haifa.

Perempuan memiliki peran penting dalam pelaksanaan operasi militer Palmach. Jumlah wanita di sebagian unit Palmach mencapai lebih dari 30%!

Selain ikut serta dalam operasi militer, perempuan juga aktif dalam penjagaan, pertolongan pertama dan jaringan komunikasi radio rahasia.

Palmach juga memiliki satuan spionase yang kuat. Mereka bisa memata-matai kamp-kamp tawanan perang Jerman. Beberapa personil mereka juga melakukan aktivitas mata-mata di Syria (Suriah) dan Lebanon dengan menyamar lewat pakaian khas Arab.

     Setelah perang dunia kedua berakhir, pesonil-pesrsonil Palmach melakukan operasi melawan pemerintah sementara Inggris di Palestina. Pada tahun 1948, satuan-satuan Palmach bertempur melawan orang-orang Palestina di Front Selatan, khususnya Jalil Utara, Sina, Naqeb, dan Yerusalem. Mereka pun berhasil menduduki Padang Naqeb.

Salah satu rencana Palmach adalah menggusur mayoritas penduduk muslim Palestina. Hal ini diwujudkan melalui pembantaian-pembantaian yang dilakukan para teroris Zionis terhadap warga Palestina. Diantaranya adalah pembantaian di Desa Deir Yassin, yang dirancang oleh Palmach bekerjasama dengan kelompok IrgunStern dan para pelaku kriminal lainnya.

     Di setiap lembar buku Perjalanan Palmach, seperti doktrin ghoyim Yahudi maka warga Arab disebut sebagai musuh oleh mereka. Buku itu juga menyebutkan puluhan rencana patroli-patoli Palmach dalam operasi teror terhadap warga Palestina di berbagai penjuru negeri itu dan kawasan-kawasan yang harus diduduki.
Menurut data yang dilansir Palmach, secara total mereka kehilangan pejuang sebanyak 1.187 orang selama perang kemerdekaan dan tahun-tahun sebelum berdirinya Israel.
Belakangan, para perwira Palmach seperti Eigal Alon, Yitzhak Rabin, Hayiem Barlio, David Yoazar, dan lain sebagainya membentuk embrio komando tentara Israel. Setelah Negara Israel didirikan, Palmach pun akhirnya dibubarkan dan digabungkan ke Tentara Israel.
Beberapa dari para teroris ini menjadi terkenal dan menjabat sebagai komando pasukan-pasukan Israel. Diantara mereka adalah Moshe Dayan (1953-1957), Yitzhak Rabin (1963-1967) dan Hayiem Barlio (1968-1971). Dalam tubuh tentara Israel terdapat 45 panglima yang sebelumnya adalah para teroris Palmach, sebagian dari mereka bahkan menjabat sebagai menteri.

     Demi mengenang jasa Palmach atas berdirinya Negara Zionis Israel didirikanlah museum. Museum kelompok teroris itu terletak di Chaim Levanon Street di Tel Aviv, dekat Eretz Israel Museum. Pada museum Palmach banyak ditampilkan foto dan kisah-kisah warisan Palmach tempo dulu untuk membangkitkan militansi pemuda terhadap Zionisme. Para pengunjung pun banyak bergabung dengan kelompok atau gerakan Palmach muda.

     Postingan berikutnya saya akan membahas tentang kelompok yahudi lain bernama Bentar, Insya Allaah. Ditunggu ya, dan jangan lupa subscribe atau follow. Jika ada yang salah mohon dikoreksi. Merci. :)





[Referensi: Islampos.com, Negara Fiktif, Perjalanan Palmach]

No comments:

Post a Comment