Setiap tanggal 1 April masih ada saja
orang yang merayakan hari tersebut dengan membuat keisengan ataupun kejutan.
April Fools Day, demikian
orang Barat menyebut hari pada tanggal 1 April atau lebih popular disebut sebagai
April Mop. Namun tahukah Anda jika
perayaan tersebut sebenarnya berasal dari sejarah pembantaian tentara Salib
terhadap Muslim Spanyol (yang memang didahului dengan upaya penipuan)?
Rasulullaah SAW telah mewajibkan umatnya untuk
bersikap ‘Ilmu qabla amal (berarti ilmu
sebelum mengamalkan). Umat Muhammad SAW
wajib mengetahui duduk perkara suatu hal secara benar sebelum mengerjakannya. Sayyid Quthb juga mengatakan bahwa
orang-orang yang mengikuti sesuatu tanpa pengetahuan yang cukup sama dengan
orang-orang jahiliyah. Jangan sampai kita
menjadi golongan mereka terhadap kejahiliyahan.
Berikut
ini adalah sejarah April Mop (April Fools
Day), mari kita simak bersama-sama.
SEJARAH APRIL MOP
Perayaan April Mop yang selalu diakhiri dengan kegembiraan dan kepuasan itu
sebenarnya berawal dari satu tragedi besar yang sangat menyedihkan dan
memilukan. April Mop atau The April’s Fool Day berawal dari satu
episode sejarah Muslim Spanyol di tahun 1487 M atau bertepatan dengan 892 H.
Sebelum sampai pada tragedi tersebut mari kita tengok dulu sejarah Spanyol ketika
masih di bawah kekuasaan Islam.
Sejak dibebaskan Islam pada abad ke-8 M
oleh Panglima Thariq bin Ziyad,
Spanyol berangsur-angsur tumbuh menjadi satu negeri yang makmur. Pasukan Islam
tidak saja berhenti di Spanyol namun terus melakukan pembebasan di
negeri-negeri sekitar menuju Perancis. Perancis Selatan dengan mudah dapat dibebaskan.
Kota Carcassone, Nimes, Bordeaux, Lyon,
Poitou, dan Tours jatuh. Meskipun
sangat kuat, pasukan Islam masih memberikan toleransi kepada suku Goth dan Navaro di daerah sebelah Barat yang berupa pegunungan.
Islam telah menerangi Spanyol. Karena sikap
para penguasa Islam begitu baik dan rendah hati maka banyak warga Spanyol yang
kemudian dengan sukarela memeluk Islam. Muslim Spanyol bukan hanya beragama
Islam namun mereka benar-benar mempraktekkan kehidupan secara Islami, mereka tidak
hanya membaca Al-Qur'an tapi juga
bertingkah laku berdasarkan Al-Qur'an,
mereka selalu berkata tidak untuk segala hal yang dilarang Islam. Keadaan
tenteram seperti itu berlangsung hampir enam abad lamanya.
Selama itu pula kaum kafir yang masih ada
di sekeliling Spanyol beberapa kali berupaya membersihkan Islam dari Spanyol namun
mereka selalu tidak berhasil. Lalu dikirimlah sejumlah mata-mata untuk
mempelajari kelemahan umat Islam di Spanyol. Akhirnya mata-mata itu menemukan
cara untuk menaklukkan Islam di Spanyol yaitu dengan melemahkan iman mereka
dulu dengan jalan serangan pemikiran dan budaya.
Mulailah
serangan pertama. Secara diam-diam mereka mengirim alkohol dan rokok secara
gratis ke dalam wilayah Spanyol. Musik diperdengarkan untuk membujuk kaum
mudanya agar lebih suka bernyanyi dan menari dari pada membaca Al-Qur’an. Mereka juga mengirim sejumlah
ulama palsu yang kerjanya meniup-niupkan perpecahan di dalam tubuh umat Islam
Spanyol. Lama-kelamaan upaya ini membuahkan hasil.
Akhirnya
Spanyol jatuh dan bisa dikuasai pasukan Salib. Penyerangan oleh pasukan Salib dilakukan
dengan kejam tanpa mengenal peri kemanusiaan. Tidak hanya pasukan Islam yang dibantai
tetapi juga penduduk sipil, para perempuan, anak-anak dan orang-orang tua
sekalipun, semuanya dihabisi dengan sadis.
Satu persatu daerah di Spanyol jatuh, Granada adalah daerah terakhir yang
ditaklukkan. Penduduk-penduduk Islam di Spanyol (juga disebut orang Moor) terpaksa berlindung di dalam rumah
untuk menyelamatkan diri. Tentara-tentara Kristen terus mengejar mereka.
Ketika
jalan-jalan sudah sepi, menyisakan ribuan mayat yang bergelimpangan bermandikan
genangan darah, tentara Salib mengetahui bahwa banyak Muslim Granada yang masih
bersembunyi di rumah-rumah. Dengan lantang tentara Salib itu meneriakkan
pengumuman bahwa para Muslim Granada bisa keluar dari rumah dengan aman dan
diperbolehkan berlayar keluar dari Spanyol dengan membawa barang-barang
keperluan mereka. “Kapal-kapal yang akan membawa kalian keluar dari Spanyol
sudah kami persiapkan di pelabuhan. Kami menjamin keselamatan kalian jika ingin
keluar dari Spanyol, setelah ini maka kami tidak lagi memberikan jaminan!”
demikian bujuk tentara Salib.
Orang-orang
Islam masih curiga dengan tawaran ini. Beberapa dari orang Islam diperbolehkan
melihat sendiri kapal-kapal penumpang yang sudah dipersiapkan di pelabuhan.
Setelah benar-benar melihat ada kapal yang sudah dipersiapkan maka mereka
segera bersiap untuk meninggalkan Granada bersama-sama menuju ke kapal-kapal
tersebut.
Keesokan harinya ribuan penduduk Muslim
Granada yang keluar dari rumahnya dengan membawa seluruh barang-barang
keperluannya beriringan jalan menuju pelabuhan. Beberapa orang Islam yang tidak
mempercayai tentara Salib bertahan dan terus bersembunyi di rumahnya.
Setelah
ribuan umat Islam Spanyol berkumpul di pelabuhan dengan cepat tentara Salib
menggeledah rumah-rumah yang telah ditinggalkan penghuninya. Lidah api terlihat
menjilat-jilat angkasa ketika para tentara Salib itu membakari rumah-rumah
tersebut bersama orang-orang Islam yang masih bertahan di dalamnya.
Sedang
ribuan umat Islam yang tertahan di pelabuhan hanya bisa terpana ketika tentara Salib
juga membakari kapal-kapal yang dikatakan akan mengangkut mereka keluar dari
Spanyol. Kapal-kapal itu dengan cepat tenggelam. Ribuan umat Islam tidak bisa
berbuat apa-apa karena sama sekali tidak bersenjata. Mereka kebanyakan terdiri
dari para perempuan dan anak-anaknya yang masih kecil. Sedangkan tentara Salib
itu telah mengepung mereka dengan pedang terhunus.
Jerit
tangis pecah dan takbir membahana. Dengan satu teriakan dari pemimpinnya, dengan
buas ribuan tentara Salib segera membantai umat Islam Spanyol, warga sipil yang
tidak berdaya tanpa perasaan belas kasihan.
Seluruh Muslim Spanyol
di pelabuhan itu habis dibunuh dengan kejam, darah menggenang di mana-mana.
Tragedi ini bertepatan dengan tanggal 1 April yang kemudian diperingati oleh
dunia Kristen sebagai April Mop (The Aprils Fool Day).
Bagi umat Islam April Mop tentu merupakan tragedi yang
sangat menyedihkan. Hari di mana ribuan saudara-saudaranya seiman disembelih
dan dibantai oleh tentara Salib di Granada, Spanyol. Karenanya sangat tidak pantas
jika ada orang Islam yang ikut-ikutan merayakan tradisi ini. Sebab dengan turut
merayakan April Mop maka sama saja
dengan merayakan ulang tahun pembunuhan massal ribuan saudara-saudaranya di
Granada, Spanyol, beberapa abad silam.
Wallahu a’lam...
[Referensi: Rizki Ridyasmara dalam “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April
Mop, Halloween: So What?” (Pustaka Alkautsar, 2005),
eramuslim.com]
“Mereka berusaha hendak memadamkan nur (cahaya) ALLAAH dengan mulut (tipu
daya) mereka, tetapi ALLAAH (justru) menyempurnakan nur-hidayah NYA (agama
Islam) walau orang-orang kafir membencinya".
(QS. As-Shaff: 8)
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”.
(QS.
Al-Israa’: 36)
“Orang-orang yang mengikuti sesuatu tanpa
pengetahuan yang cukup adalah sama dengan orang-orang jahiliyah.”
(Sayyid
Quthb)
No comments:
Post a Comment